Selasa, 27 November 2012

Artikel bisnis 3


Nama Kelompok :
  1. Ayu Sulistya (21212296)
  2. Dewi syarah (21212964)
  3. Lenny Kurniasih (24212178)
  4. Nila Susanti (25212325)
  5. Nur Indah Mumpuni Dwi Rahma (28212365)
Kelas : 1EB21
PENDAHULUAN
  • LATAR BELAKANG
Pembisnis awalnya hanya di minati oleh kaum pria,tetapi dunia bisnis belankangan ini di dominasi oleh kaum wanita. Karena perusahaan wanita mempunyai peran dalam perekonomian indonesia. Fakta menunjukan bahwa wanita bukan lagi hanya objek melainkan subjek dalam dunia bisnis .
Ekonomi bisnis memberikan nilai tambah dan memberdayakan kodrat kaum wanita,tetapi walaupun wanita berperan dalam perekonomian,mereka tidak merugikan porsi bisnis kaum pria . Fungsi kodrat wanita pada umumnya hanya sebagai mesin rumah tangga yang berfungsi untuk mengatur rumah dan dapur .  wanita memanfaatkan kemampuannya dalam membuka berbagai bidang bisnis, maka wanita telah menjadi pelaku baru dalam dunia bisnis.
Peran wanita dalam perekonomian bisnis ditentukan oleh kemampuan pendidikan yang tinggi dan memiliki kecerdasan emosional yang dimiliki seorang wanita.


















Peran Pengusaha Wanita dalam Perekonomian Indonesia

Menurut pendapat pembisnis yang percaya astrologi, bahwa dunia bisnis belakangan ini didominasi oleh aura planet venus, yang mempresentasikan sifat kewanitaan, jadi bukan lagi dalam genggaman planet mars, yang melambangkan sifat-sifat kaum laki-laki. Artinya  bahwa selama ini dipercaya sebagai zamannya para wanita dapat menunjukkan eksistensinya lebih besar, diantaranya dalam kegiatan ekonomi dan bisnis. Tom Peters, seorang pakar manajemen bisnis moderen di antaranya percaya pada pandangan tersebut dan menyatakan bahwa wanita mempunyai kekuatan ekonomi yang besar (economic power of woment) dalam bukunya “Reimagine Business Excelence in a Disruptive Age”.
Fakta menunjukkan wanita sekarang bukan lagi hanya objek  pasar melainkan telah menjadi subjek bisnis.  Dalam kasus Indonesia,kenyataan ini secara kasap mata dapat ditemukan diberbagai kegiatan bisnis,misalnya IWAPI menyatakan, di Indonesia pebisnis wanita yang terdaftar secara formal sudah mencapai lebih dari 45 ribu pengusaha.
Yang menarik bahwa ternyata kegiatan ekonomi dan bisnis mereka lakukan bukan hanya didasarkan pada kemampuannya memberi nilai tambah atau memberdayakan kodratnya sebagai wanita, tetapi juga mampu merekayasa berbagai jenis bisnis lainnya tanpa merugikan porsi kegiatan bisnis lelaki. Hal ini di karenakan banyaknya kelebihan-kelebihan yang dimiliki wanita dibandingkan laki-laki. Sehingga dalam kaca mata makro ekonomi kegiatan bisnis mereka adalah pilar baru bagi perekonomian bangsa yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan.
Pertama, dengan fungsi kodratnya selama ini hanya sebagai mesin rumah tangga yang berfungsi menjaga kecantikan, masak, dan melahirkan untuk keluarganya terutama para suami, beberapa tahun terakhir ini telah bergeser oleh sebab beberapa kelebihan yang dimiliki wanita. Terbukti wanita telah mampu memberi nilai tambah ekonomi yang sangat fenomenal dalam kegiatan ekonomi dan bisnis di dunia saat ini, termasuk Indonesia. Di bidang kecantikan misalnya, banyak wanita yang mampu menciptakan peluang bisnis bernilai triliunan rupiah dalam bentuk usaha-usaha salon kecantikan, kebugaran maupun produk-produk kesehatan, seperti yang dilakukan oleh Ibu Muryati Soedibyo dan Ibu Marta tilaar.  Kemudian di bidang masak misalnya, banyak wanita telah menjadi pioner bisnis dalam kegiatan jasa boga disertai dengan berbagai jenis produk food and beverege dalam kualitas ekspor
Kedua, dalam kaitannya dengan kemampuan memanfaatkan kemajuan dalam berbagai bidang, maka banyak wanita telah dapat menjadi pelaku baru dalam perekonomian dan bisnis. Mereka telah mampu menciptakan atau merekayasa jenis bisnis baru atau jenis bisnis yang dapat mendukung jenis bisnis yang sudah ada, dan tidak mendesak atau menggeser jenis bisnis yang sudah ada. Hal ini ditentukan oleh kemampuan pendidikan yang dimiliki wanita yang semakin baikdan tinggi, atau karena luasnya jaringan relasi yang selama ini, atau oleh karena adanya kecerdasan emosional dan intuisi yang dapat dinilai gunakan oleh kaum wanita. Seperti dalam hal baik pendidikan wanita, kasus Ibu Ning Harmanto dapat dijadikan referensi, di mana karena pengetahuan farmasinyayang baik, maka beliau sanggup menjadikan buah mahkota dewa yang pahit dan dipercaya beracun, menjadi produk obat yang mujarap untuk menyembuhkan penyakit-penyakit yang berbahaya. Kemudian dal;am kaitannya dengan jaringan atau relasi, kasus Ibu Sigit kurniawan misalnya dapat menjadi referensi, di mana beliau mampu memanfaatkannya profesionalnya dalam bidang fashion, kemudian melanjutkannya sebagai kegiatan yang ditekuni keluarganya yang selama ini telah dikenal, dengan menggunakan format dan manajemen baru.Dengan jaringan yang sudah ada dan kepercayaan yang telah dimiliki maka usahanya “Urban Crew” semakin jaya, baik dalam negri maupun luar  negri. Selanjutnya, kaitannya dalam kecerdasan emosional  dan kepekaan rasa, maka kasus ibu Viviet T.Arifin dan Ibu Dewi Syofia Evi dapat dijadikan referensi. Misalnya Ibu Viviet  T.Arifin dapat mengembangkan usaha bisnbis jasa pembantu baby born video clip , karena memahami secara cerdas tentang kepekaan rasa dari sebuah keluarga wanita yang akan dan saat melahirkan anak. Demikian pula kasus Ibu Dewi Syofia Evi, yang dapat mengembangkan bisnis usaha Fizz, oleh karena kemampuannya menjadikan faktor emosi sebagai penentu keputusan seseorang membeli produk. Jadi, secara cerdas Ibu Dewi dijadikan sebagai nsuatu dasar pertimbangan kegiatan produksinya dalam bidang pakaian jadi, misalnya blazer dengan mengikuti arah kebutuhan emosional konsumennya.
Ketiga,tentang pemahaman terhadap prinsip-prinsip usaha yang digunakan dan dipercayai kunci sukses bisnis wanita, jelas perlu dipahami. Tentu saja setiap wanita memiliki alasan, faktor penentu serta kiat-kiat tersendiri yang spesifik dalam menjalankan bisnisnya. Namun secara umum beberapa hal tentang alasan wanita berbisnis dan dapat menjalankan usahanya, ada beberapa alasan mengapa wanita berbisnis, yakni, karena sekedar iseng-iseng, karena  hoby, namun ada karena kebutuhan keluarga, serta ada karena mereka menyadari sejak awal mempunyai bakat bisnis. Faktor-faktor yang menyebabkan wanita berbisnis antara lain karen wanita : sabar, tabah, ulet, tekun, peka, teliti, punya daya pikat, suka bermimpi, emosi, bertenaga,dan dukungan keluarga. Untuk kiat-kiat bisnis mereka dasarkan pada pemahaman yang baik dan cerdas terhadap eksistensi dirinya sendiri atau karakter yang di milikinya sesuai faktor-faktor yang telah disebutkan, kemudian merancang instrumen-instrumennya, merencanakan dan kemudian melaksanakannya secara efektif dan efisien.



DAFTAR PUSTAKA
  • Analisis perekonomian Nasional dan Internasional.penulis Dr.Marsuki, DEAA

Artikel bisnis 2



PENDAHULUAN

  • LATAR BELAKANG
Pada dasarnya manusia membutuhkan penghidupan yang layak . untuk memenuhi kebutuhan itu, manusia diharuskan bekerja keras,dalam hal ini seorang tukang becak yang mampu merubah nasibnya menjadi seorang milyader . Ia memanfaatkan ruang lingkup di sekitarnya. Ia berinisiatif untuk membuka usaha garam dan pupuk organik .
            Oleh sebab itu, bisnis yang dikelola oleh seorang pembisnis  berpotensi untuk pembangunan, baik dalam jumlah maupun mutu bisnis itu sendiri.

























ISI

Dulu Tukang Becak, Kini Punya 10 Mobil dan 2 Pabrik


            Bertahun-tahun lamanya Sanim menggantungkan nasib pada sebuah becak yang dimilikinya. Kini nasibnya berubah, ia menjadi jutawan dengan dua pabrik, tiga rumah, 10 mobil, dan dua kali haji dari usahanya itu.
            Sanim merupakan seorang pengusaha asal Desa Rawa Urip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ia menjadi salah satu contoh warga yang berhasil keluar dari garis kemiskinan. Dua usaha yang ia jalani saat ini ialah pabrik pembuatan garam dan pupuk organik. Namun, nama Sanim lebih dikenal sebagai pengusaha garam ketimbang pengusaha pupuk organik.
            Sekarang saya punya 10 mobil, tiga di antaranya mobil pribadi tipe Daihatsu Taruna, Honda Jazz, dan mobil pertama ketika saya beli tahun 1997, yaitu Daihatsu Espass, bangga sekali saya saat itu. Sisanya mobil angkut produksi, seperti Fuso," ujar bapak empat anak ini, saat ditemui Kompas.com di acara peluncuran buku kewirausahaan Rhenald Kasali di Gedung WTC, Adapun beberapa jenis garam yang diproduksi ialah jenis garam grosok (garam non-yodium masih berbentuk butiran besar dan kasar, biasanya dipakai untuk budidaya dan pengawetan ikan), garam dapur (konsumsi), dan garam industri untuk pabrik tekstil.
            Sementara jenis pupuknya, yakni organik tipe KCL (kalium clorida), fungsinya meningkatkan unsur hara kalium di dalam tanah budidaya. Kemampuan produksi kedua pabriknya, Samin mengaku, dalam setahun mampu memproduksi masing-masing 2.000 ton baik garam maupun pupuk organik. “Oh kalau barang jadinya, itu mah (harga jual) rahasia perusahaan, Mas. Yang penting perhitungan saya ini ada lebihnya gitu. Saya tidak tahu kiranya berapa, tapi tahun kemarin bersih minimal mencapai Rp 400 juta per tahun”, tuturnya sambil tertawa.

Menimba ilmu dari pabrik garam

            Sanim menceritakan, pada awalnya ketika masih sebagai tukang becak, ia sering mangkal di persimpangan Jalan Cirebon. Di tempatnya mangkal, berdiri sebuah pabrik garam yang cukup besar. Sanim pun tertarik untuk melamar kerja di pabrik tersebut, dengan harapan nasibnya bisa lebih baik. Beruntung, Ia diterima bekerja di situ.
"Setelah dua bulan bekerja, saya pun berpikir, daerah kita kan punya potensi garam, loh kenapa saya tidak bisa membuat garam sendiri," ungkapnya.
            Akhirnya, Sanim berhenti kerja dari pabrik garam tersebut. Di situlah ia mulai berpikir, usaha garam ternyata mampu mengeruk keuntungan yang lebih besar dari buruh pabrik, apalagi tukang becak.
            Baginya, garam bukan hanya sebagai bumbu penyedap makanan, melainkan juga dibutuhkan untuk keperluan industri, pertanian, dan perikanan. Ternyata, tidak sia-sia pernah bekerja di pabrik garam. "Jadi bisa dikatakan cuma menimba ilmu di pabrik tersebut," tuturnya. Ilmu yang diperolehnya ialah cara membuat garam krosok. Sanim pun menggarap empang peninggalan orang tuanya yang berada di belakang rumahnya untuk mencoba membuat garam.
            "Alhamdulillah, lama-lama usaha saya berkembang, sampai yang awalnya usaha di halaman belakang rumah, lalu berkembang dan kita bisa membeli tanah untuk tempat produksi yang lebih luas lagi," ujar Sanim, yang mampu mengantarkan keempat anaknya meraih gelar sarjana ini.
            Petani garam umumnya memanfatkan empang atau kolam di dekat pantai. Caranya, dengan mengumpulkan air laut ke dalam empang. Lalu, dengan bantuan sinar matahari, air laut yang terkumpul tersebut akan menguap dan menghasilkan kristal-kristal bersenyawa Natrium clorida (NaCl). Kristal NaCL itu dikumpulkan oleh petani, lalu dibersihkan berulang kali dari kotoran yang melekat hingga menjadi butiran halus dan kecil, tetapi non-yodium.
            Itu dulu, tetapi kini, selain memproduksi sendiri garam krosok, ia juga membelinya dari petani garam di sekitar Cirebon. Dengan kisaran harga beli sekitar Rp 400 per kilogram. Harga belinya murah disebabkan garam yang diterima masih sangat kotor dan berwarna hitam. Kemudian ia cuci kembali dengan alat seadanya.
            Akhirnya, Ia memutuskan untuk membeli alat pencuci khusus garam krosok seharga Rp 20 juta-an. Lebih efisien, dan garam krosok bisa dibersihkan dengan cepat. Ia pun menjual garam itu ke industri, pertanian, dan perikanan.

            Namun, Sanim enggan menyebut berapa harga jual garamnya. Di beberapa iklan promosi yang beredar di internet, harga jual garam krosok bersih bisa mencapai Rp 810. Peralatan produksi garamnya pun masih menggunakan mesin tradisional. Menurutnya, ini warisan budaya setempat. Lagi pula, ia menganggap mesin tradisional lebih tahan lama dan tidak menimbulkan suara bising ketimbang mesin modern berbahan besi.
            Mesin tradisional inilah yang digunakan Sanim untuk mengolah garam krosoknya menjadi garam beryodium dan bisa dikonsumsi oleh masyarakat. "Kalau barang, jualnya habis-habis terus, tak pernah berkurang. Karena pemasaran banyak sekali setelah garam beredar," ungkapnya.

  • Memanfaatkan KUR

            Lambat laun, Sanim pun mulai berpikir untuk mengembangkan usaha lebih besar lagi dari yang ia jalani sekarang. Pada 2010, ia memutuskan untuk menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disediakan perbankan BUMD Jawa Barat, yakni Bank Jabar Banten (BJB).
            Sebelumnya, ia hanya memanfaatkan jasa bilyet giro Bank BJB untuk bertransaksi dengan pembeli luar kota. "Kita pernah mengajukan utang pinjaman ke Bank BCA, tapi waktu itu ditolak. Setelah itu akhirnya kita ke bank BJB. setelah diproses dan melihat prospek perkembangan usaha kita, akhirnya kita dapat dana," katanya bercerita saat kesulitan memperoleh dana usaha. Untuk menghasilkan 2.000 ton garam, paling tidak Sanim harus mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 1 miliar. Untuk itu, ia sangat membutuhkan suntikan dana bank untuk memperlancar arus produksinya.
            Ia mengaku tidak pernah mengalami kredit macet selama meminjam ke bank. "Ke depannya nanti saya akan meminjam kembali ke Bank BJB sebesar Rp 500 juta. Kepenginnya saya balikin sekitar 1 tahun," katanya. Sementara itu, ditemui Kompas.com di tempat yang sama, Dirut Bank BJB Bien Subiantoro mengatakan, bank yang dipimpinnya itu memberikan akses kemudahan bagi para pengusaha mikro melalui jalur KUR.
            Salah satu langkah BJB ialah meluncurkan suatu program bernama "Warung BJB". Warung tersebut semacam bank keliling khusus untuk menyalurkan pembiayaan usaha mikro.
Kini, 430 Warung BJB tersebar di pasar-pasar tradional di beberapa wilayah Jawa Barat dan Banten."Khusus kredit (KUR) kita masih fokus di Jawa Barat dan Banten. Ini karena untuk menyalurkan kredit, kita harus tahu dulu customer-nya," tutur Bien. Dirinya mengklaim, pengusaha mikro tidak perlu lagi berpikir ribetnya proses birokrasi pengajuan dana KUR.
            Biasanya, lanjut Bien, pengusaha mikro yang datang ke BJB untuk mengajukan KUR didiskusikan terlebih dahulu, bank pun bisa langsung mencairkan dananya. Asalkan pengusaha punya tempat usaha tetap. "Kita memberi dana mulai paling kecil yakni Rp 2 juta hingga yang paling besar sampai Rp 50 juta. Begitu tumbuh, lalu kita naikkan kembali levelnya sampai RP 100 juta. Lalu begitu tumbuh lagi, kita naikkan kembali level pinjamannya. NPL-nya (kredit bermasalah) pun kecil, hanya empat persen (maksimal lima persen) untuk mikro," kata Bien, yang pernah menjabat Direktur Treasury dan Internasional Bank BNI ini.


Rhenald Kasali tentang Sanim

            Guru Besar FEUI sekaligus penggiat Rumah Perubahan kewirausahaan Rhenald Kasali mengatakan, banyak sekali orang yang menjadi tukang becak selama 20 tahun dan bahkan hingga akhir hayatnya. "Tapi Pak Sanim berubah, justru Pak Sanim melihat dirinya ada potensi. Dan sekarang Pak Salim menjadi pengusaha besar di bidang garam. Ketika sebagian besar orang justru ingin impor garam. Pak Sanim berkutat untuk menyelamatkan garam Indonesia. Jadi ini salah satu contoh," ungkapnya pada sambutannya di peluncuran buku terbarunya tentang kewirausahaan.
            Rhenald menyebut Sanim dan pengusaha mikro sejenis adalah para "pengusaha cracking". Para pengusaha yang awalnya bukan dari kalangan keluarga pengusaha, tetapi mereka nekat keluar dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat pada umumnya.















DAFTAR PUSTAKA


Senin, 15 oktober 2012.


PENDAHULUAN
  • LATAR BELAKANG
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia bisnis. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh pembisnis yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.
Oleh sebab itu, bisnis merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun mutu bisnis itu sendiri.sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah pembisnis indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan bisnis indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan.

 

 

 

 

 

 





Prospek Bisnis Game Digital di Indonesia Kian Berkibar

Serunya beragam tantangan yang disuguhkan dalam sebuah permainan game digital, ternyata tidak hanya mampu menyedot perhatian masyarakat luas namun juga menjadikan permainan ini sebagai salah satu hobi yang mulai diminati berbagai kalangan.
            Munculnya beragam jenis produk gadget seperti misalnya smartphone dan komputer tablet yang sekarang ini harganya kian terjangkau, menjadi salah satu faktor utama yang turut mendorong perkembangan industri game digital di Indonesia. Mengapa bisa begitu? Sebab, saat ini keberadaan digital game sudah menjadi bagian dari aplikasi unggulan yang sering ditawarkan para produsen gadget untuk menarik minat para konsumennya.
Bahkan tidak hanya itu saja, untuk memenuhi kebutuhan para pecinta game digital, banyak produsen gadget yang sekarang ini menjadikan beberapa program game terbaru dalam paket penjualan produknya. Peluang seperti inilah yang kemudian dimanfaatkan para penyedia jasa pembuatan game digital di Indonesia untuk berlomba-lomba mendatangkan untung maksimal dari bisnis game digital yang prospek pasarnya kian berkibar.
Menurut data yang diperoleh dari Internasional Game Development Association (IGDA) Indonesia, sekarang ini sedikitnya ada sekitar 60 sampai 70 studio pembuatan game yang tahun ini mulai eksis di pasaran. Jumlah tersebut tentunya belum termasuk para pengembang game skala kecil, yang jumlahnya diperkirakan juga mencapai angka ratusan. Tentu kondisi ini menjadi bukti nyata bagi kita semua bila industri game digital di Indonesia mengalami peningkatan hingga 100% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.


            Biasanya produk game digital ini banyak diburu konsumen perorangan (broker dari luar negeri), perusahaan telepon seluler, para agensi, hingga penyedia operator telekomunikasi yang menyediakan konten game bagi pelanggan setianya. Untuk harga jual konten game tentunya berbeda-beda, mulai dari US$ 500 sampai US$ 10.000 tergantung dari tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya dan variasi tantangan yang ditawarkan. Dari harga tersebut, biasanya para produsen game digital mendapatkan keuntungan sekitar 30% sampai 50%.
            Tidak hanya konsumen lokal saja yang tertarik dengan game digital buatan para pengembang dari Indonesia. Beberapa waktu yang lalu studio game digital asal Indonesia berkesempatan mengikuti ajang Tokyo Game Show 2012 dan mendapatkan respon yang sangat bagus dari pasar internasional. Rata-rata konsumen mengatakan bila produk game buatan Indonesia tidak kalah bersaing dengan game-game digital buatan Jepang. Tentu berita ini tidak hanya membanggakan para pengembang game di Indonesia, tetapi juga menjadi salah satu pelecut bagi mereka untuk terus berkarya menciptakan game-game terbaru dengan variasi tantangan yang beragam.









DAFTAR PUSTAKA


minggu, 5 november 2012. 21:16